Inovasi teknologi penyimpanan produk pertanian terozonisasi ini mutlak dibutuhkan masyarakat. Mengingat sayuran dan buah pada umumnya tak dapat bertahan lama tanpa perlakuan khusus dalam pernyimpanan. Perlindungan pada produk pertanian bertujuan untuk mencegah produk pertanian cepat busuk, atau harga jual yang murah jika panen raya dan harga melonjak jika tidak sedang musim panen. Berbagai teknologi telah dicoba untuk mempertahankan kesegaran produk holtikultura tersebut, antara lain proses tekanan tinggi, plasma dan sebagainya termasuk termasuk dengan ozon. Penggunaan ozon untuk makanan dan minuman telah banyak. Di dunia lebih dari 3.000 instalasi ozon untuk perlakukan pada air kemasan yang digunakan untuk menghilangkan mikroorganisme (Kahde dkk, 2001). Menurut FDA (Food Drug Association, USA) pemanfaatan ozon untuk pangan tidak meninggalkan residu dan dinyatakan aman (FDA, 2001). CPR Universitas Diponegoro telah berhasil membuat produk berbasis teknologi plasma yang telah dimanfaatkan untuk mengolah produk holtikultura guna menanggulangi kerugian pasca panen.

Mesin ini diberikan kepada Pemerintah Desa Batur untuk dikelola BUMDES agar para petani bisa menyimpan / mengawetkan sayuran agar bertahan lebih lama saat nilai jual sayuran tidak bagus dengan menghilangkan bakteri busuk dengan mesin Plasma Ozon